JANGAN takut lagi untuk melakukan vaksinasi flu saat hamil. Penelitian terbaru di Amerika Serikat menunjukkan, pemberian vaksinasi flu saat mengandung tidak mengakibatkan komplikasi kesehatan apa pun.
BERBAGAI penelitian sebelumnya memang telah menganjurkan wanita hamil untuk divaksinasi flu. Ini karena vaksinasi flu membuat janin kuat, sehat, dan tumbuh lebih besar, serta mengurangi kemungkinan bayi lahir prematur.
Sebuah penelitian oleh pemerintah Amerika Serikat baru-baru ini menguatkan hal tersebut. Para peneliti tidak menemukan adanya komplikasi serius pada wanita hamil yang telah menerima vaksin dalam 20 tahun terakhir.
Dalam laporannya, antara 1990 dan 2009, terdapat 175 catatan terjadinya komplikasi medis terkait wanita hamil yang divaksinasi flu. Dari jumlah tersebut, berarti perbandingannya diperkirakan sekitar 12,5 komplikasi per satu juta wanita hamil yang divaksinasi flu.
Sebagian besar komplikasi tersebut dianggap “tidak serius”. Dan, memang ada beberapa laporan keguguran dan kelahiran meninggal setelah divaksinasi, tetapi jumlahnya jauh lebih rendah dibandingkan tingkat rata-rata pasien komplikasi pada populasi umum.
Data ini lalu disampaikan kepada Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). VAERS adalah sistem pengawasan keamanan vaksin yang dikelola oleh pemerintah federal Amerika Serikat, yang memungkinkan siapa pun -termasuk dokter, pembuat vaksin dan penerima vaksin- untuk melaporkan masalah kesehatan yang berkembang setelah proses vaksinasi.
Masalah-masalah yang dilaporkan tidak selalu karena vaksinasi sehingga sistem VAERS tidak membuktikan sebab-akibat.
Salah satu tujuannya adalah membantu petugas kesehatan menemukan efek samping yang baru, tidak biasa atau langka, yang mungkin tidak terdeteksi dalam studi klinis dalam skala kecil yang dilakukan sebelum dan setelah persetujuan vaksin tersebut.
Keamanan vaksinasi flu -yang dibuat dengan menggunakan virus influenza yang telah mati- telah diteliti pada sekitar 10.000 wanita hamil yang menghasilkan fakta bahwa tidak ada risiko tertentu dari proses ini.
“Temuan terbaru ini menambah bukti yang ada bahwa (vaksinasi flu) aman bagi wanita hamil,” kata pemimpin penelitian Dr Pedro L Moro dari US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Atlanta, Amerika Serikat, seperti dikutip oleh Reuters Health.
Pejabat kesehatan masyarakat dan kelompok tenaga medis, seperti American College of Obstetricians dan Gynecologists, merekomendasikan semua wanita hamil harus menerima vaksinasi flu meskipun bukan dengan vaksin flu yang disemprot melalui hidung yang terbuat dari virus yang lemah dan masih hidup.
Dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil pada usia yang sama, wanita hamil cenderung menjadi lebih mudah sakit parah terkena infeksi flu dan memerlukan rawat inap. Menurut CDC, satu dari 20 kematian akibat influenza H1N1 (biasa disebut flu babi) pada 2009 tercatat adalah wanita hamil.
Sebagai perbandingan, hanya satu dari 100 orang yang sedang mengandung dalam populasi tersebut.
“Itulah mengapa wanita hamil adalah salah satu dari ‘kelompok sasaran’ yang sangat dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi flu,” tutur Moro.
Namun, penelitian menunjukkan, tidak lebih dari seperempat wanita hamil di Amerika Serikat telah mendapat vaksinasi flu selama musim influenza terakhir. Alasan sebenarnya tidak jelas. Namun, keraguan tentang keamanan vaksin flu -antara wanita hamil dan dokter mereka- mungkin bisa jadi penyebab.
Moro dan rekan-rekannya mendokumentasikan penelitian ini dalam jurnal terbaru American Journal of Obstetrics & Gynecology. Mereka menemukan 148 laporan komplikasi dalam sistem VAERS dari wanita hamil yang telah menerima suntikan vaksin flu antara 1990 dan 2009.
Ada 27 komplikasi lainnya yang datang dari wanita hamil yang secara tidak sengaja menerima vaksin melakui semprotan di hidung antara 2003 dan 2009.
Hal itu akibat kebanyakan dari mereka belum tahu bahwa mereka ternyata hamil atau tidak memberitahukan dengan jelas kepada para tenaga kesehatan selaku pemberi vaksin. Kebanyakan laporan (sekitar 88%) diklasifikasikan sebagai “tidak serius”.
Sementara itu,20% dari laporan vaksinasi flu dan 59% yang berkaitan dengan vaksin semprot tidak terbukti mengakibatkan komplikasi tertentu. Mereka hanya menunjukkan bahwa seorang wanita hamil telah menerima vaksin flu tersebut.
Sebelumnya, sebuah koalisi organisasi kesehatan publik terbesar di Amerika Serikat, March of Dimes, telah menyarankan agar wanita hamil melindungi diri dan bayi mereka dengan melakukan vaksinasi flu, apalagi pada saat musim dingin.
“Berdasarkan pendapat ahli medis, kami mendesak semua wanita hamil, dan perempuan yang berharap untuk hamil, untuk mendapatkan vaksinasi flu, karena penyakit ini menimbulkan risiko penyakit serius dan kematian selama kehamilan,” kata Dr Jennifer L Howse, presiden dari March of Dimes.
“Vaksin flu telah terbukti aman dan efektif,” lanjutnya.
“Sebagai bonus tambahan, selama kehamilan, sang ibu lebih baik mendapatkan kekebalan untuk melindungi bayi mereka sampai cukup umur untuk menerima vaksinasi sendiri,” tutur Howse.
Organisasi yang peduli terkait masalah kehamilan dan berbagai penelitian mengenai kesehatan bayi tersebut menyoroti fakta bahwa kadang-kadang kehamilan meningkatkan risiko untuk mendapatkan komplikasi fatal yang terkait dengan virus flu, termasuk terjangkit bakteri pneumonia dan dehidrasi