Pages

Berita Terkini
Hack Facebook

Sabtu, 13 November 2010

Vaksinasi Flu Aman untuk Wanita Hamil


JANGAN
takut lagi untuk melakukan vaksinasi flu saat hamil. Penelitian terbaru di Amerika Serikat menunjukkan, pemberian vaksinasi flu saat mengandung tidak mengakibatkan komplikasi kesehatan apa pun.

BERBAGAI penelitian sebelumnya memang telah menganjurkan wanita hamil untuk divaksinasi flu. Ini karena vaksinasi flu membuat janin kuat, sehat, dan tumbuh lebih besar, serta mengurangi kemungkinan bayi lahir prematur.

Sebuah penelitian oleh pemerintah Amerika Serikat baru-baru ini menguatkan hal tersebut. Para peneliti tidak menemukan adanya komplikasi serius pada wanita hamil yang telah menerima vaksin dalam 20 tahun terakhir.

Dalam laporannya, antara 1990 dan 2009, terdapat 175 catatan terjadinya komplikasi medis terkait wanita hamil yang divaksinasi flu. Dari jumlah tersebut, berarti perbandingannya diperkirakan sekitar 12,5 komplikasi per satu juta wanita hamil yang divaksinasi flu.

Sebagian besar komplikasi tersebut dianggap “tidak serius”. Dan, memang ada beberapa laporan keguguran dan kelahiran meninggal setelah divaksinasi, tetapi jumlahnya jauh lebih rendah dibandingkan tingkat rata-rata pasien komplikasi pada populasi umum.

Data ini lalu disampaikan kepada Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). VAERS adalah sistem pengawasan keamanan vaksin yang dikelola oleh pemerintah federal Amerika Serikat, yang memungkinkan siapa pun -termasuk dokter, pembuat vaksin dan penerima vaksin- untuk melaporkan masalah kesehatan yang berkembang setelah proses vaksinasi.

Masalah-masalah yang dilaporkan tidak selalu karena vaksinasi sehingga sistem VAERS tidak membuktikan sebab-akibat.

Salah satu tujuannya adalah membantu petugas kesehatan menemukan efek samping yang baru, tidak biasa atau langka, yang mungkin tidak terdeteksi dalam studi klinis dalam skala kecil yang dilakukan sebelum dan setelah persetujuan vaksin tersebut.

Keamanan vaksinasi flu -yang dibuat dengan menggunakan virus influenza yang telah mati- telah diteliti pada sekitar 10.000 wanita hamil yang menghasilkan fakta bahwa tidak ada risiko tertentu dari proses ini.

“Temuan terbaru ini menambah bukti yang ada bahwa (vaksinasi flu) aman bagi wanita hamil,” kata pemimpin penelitian Dr Pedro L Moro dari US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Atlanta, Amerika Serikat, seperti dikutip oleh Reuters Health.

Pejabat kesehatan masyarakat dan kelompok tenaga medis, seperti American College of Obstetricians dan Gynecologists, merekomendasikan semua wanita hamil harus menerima vaksinasi flu meskipun bukan dengan vaksin flu yang disemprot melalui hidung yang terbuat dari virus yang lemah dan masih hidup.

Dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil pada usia yang sama, wanita hamil cenderung menjadi lebih mudah sakit parah terkena infeksi flu dan memerlukan rawat inap. Menurut CDC, satu dari 20 kematian akibat influenza H1N1 (biasa disebut flu babi) pada 2009 tercatat adalah wanita hamil.

Sebagai perbandingan, hanya satu dari 100 orang yang sedang mengandung dalam populasi tersebut.

“Itulah mengapa wanita hamil adalah salah satu dari ‘kelompok sasaran’ yang sangat dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi flu,” tutur Moro.

Namun, penelitian menunjukkan, tidak lebih dari seperempat wanita hamil di Amerika Serikat telah mendapat vaksinasi flu selama musim influenza terakhir. Alasan sebenarnya tidak jelas. Namun, keraguan tentang keamanan vaksin flu -antara wanita hamil dan dokter mereka- mungkin bisa jadi penyebab.

Moro dan rekan-rekannya mendokumentasikan penelitian ini dalam jurnal terbaru American Journal of Obstetrics & Gynecology. Mereka menemukan 148 laporan komplikasi dalam sistem VAERS dari wanita hamil yang telah menerima suntikan vaksin flu antara 1990 dan 2009.

Ada 27 komplikasi lainnya yang datang dari wanita hamil yang secara tidak sengaja menerima vaksin melakui semprotan di hidung antara 2003 dan 2009.

Hal itu akibat kebanyakan dari mereka belum tahu bahwa mereka ternyata hamil atau tidak memberitahukan dengan jelas kepada para tenaga kesehatan selaku pemberi vaksin. Kebanyakan laporan (sekitar 88%) diklasifikasikan sebagai “tidak serius”.

Sementara itu,20% dari laporan vaksinasi flu dan 59% yang berkaitan dengan vaksin semprot tidak terbukti mengakibatkan komplikasi tertentu. Mereka hanya menunjukkan bahwa seorang wanita hamil telah menerima vaksin flu tersebut.

Sebelumnya, sebuah koalisi organisasi kesehatan publik terbesar di Amerika Serikat, March of Dimes, telah menyarankan agar wanita hamil melindungi diri dan bayi mereka dengan melakukan vaksinasi flu, apalagi pada saat musim dingin.

“Berdasarkan pendapat ahli medis, kami mendesak semua wanita hamil, dan perempuan yang berharap untuk hamil, untuk mendapatkan vaksinasi flu, karena penyakit ini menimbulkan risiko penyakit serius dan kematian selama kehamilan,” kata Dr Jennifer L Howse, presiden dari March of Dimes.

“Vaksin flu telah terbukti aman dan efektif,” lanjutnya.

“Sebagai bonus tambahan, selama kehamilan, sang ibu lebih baik mendapatkan kekebalan untuk melindungi bayi mereka sampai cukup umur untuk menerima vaksinasi sendiri,” tutur Howse.

Organisasi yang peduli terkait masalah kehamilan dan berbagai penelitian mengenai kesehatan bayi tersebut menyoroti fakta bahwa kadang-kadang kehamilan meningkatkan risiko untuk mendapatkan komplikasi fatal yang terkait dengan virus flu, termasuk terjangkit bakteri pneumonia dan dehidrasi
READ MORE - Vaksinasi Flu Aman untuk Wanita Hamil

Demam Tifoid Tempati Urutan 15 Penyebab Kematian


DEMAM tifoid merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri patogen Salmonella Enterica khususnya serotipe Typhi (S. typhi). S. typhi adalah bakteri patogen yang telah beradaptasi dengan baik dengan manusia sekira 50.000 tahun lalu melalui mekanisme bertahan dalam inang (host) yang luar biasa.

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad 20, tifoid berstatus endemik di kebanyakan negara di Eropa dan Amerika Utara. Endemik ini terjadi akibat urbanisasi besar-besaran pada revolusi industri dan buruknya perencanaan sistem air bersih.

Saat ini, demam tifoid masih berstatus endemik di banyak wilayah di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan, dimana sanitasi air dan pengolahan limbah kotoran tidak memadai. Sementara, kasus tifoid yang ditemukan di negara maju biasanya akibat terinfeksi saat melakukan perjalanan ke negara-negara dengan endemik tifoid.

“Demam tifoid bisa menjadi sangat parah, terdapat 33 juta kasus dengan kematian sebesar 15 juta per tahun. Indonesia melaporkan angka prevalensinya berkisar 1,6 persen dan menempati urutan 15 besar penyebab kematian,” papar Ketua Perdalin, Prof Dr. Djoko Widodo, DTM&H, SpPD-KPTI usai menandatangani perjanjian kerjasama antara Bayer dan Perhimpunan Pengendalian Infeksi (Perdalin) di Hotel Intercontinental Jakarta MidPlaza, Jakarta, baru-baru ini.

Demam tifoid merupakan masalah serius dalam kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Diperkirakan pada 2000, terjadi 22 juta kasus demam tifoid dan kematian yang disebabkan infeksi ini lebih 200 ribu orang secara global. Hingga abad ke-20, penyakit ini telah menyebar ke seluruh dunia.

“Tifoid biasanya ditularkan melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dan faktor-faktor risiko tertentu, di antaranya minum dari sumber air yang tercemar, berbagi makanan, mengonsumsi buah-buahan yang terkontaminasi, cuci tangan tidak menggunakan sabun,” jelas Dr. Djoko.

Lebih lanjut, Dr. Djoko yang menjabat staf Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo ini menjelaskan mengenai proses penularan tifoid. Dituturkannya, setelah bakteri S. typhi memasuki tubuh tidak terlihat ada gejala apapun selama 7-14 hari pada umumnya, meski dapat pula berkisar antara 3-60 hari.

Pasien umumnya datang ke rumah sakit dengan keluhan-keluhan seperti demam, gejala flu, sakit kepala berat, lemas, anoreksia, rasa tidak nyaman pada perut, batuk kering, dan nyeri otot.

“Secara bertahap, suhu tubuh akan terus naik dan menetap pada suhu tinggi pada minggu kedua, dan bahkan hingga minggu keempat jika tidak diobati. Kemudian, suhu akan kembali normal, meskipun rasa lemas dan letih akan terus dirasakan hingga beberapa minggu setelahnya. Hingga 10 persen sampai 15 persen pasien yang tidak mendapatkan pengobatan mengalami berbagai komplikasi, seperti perdarahan dan perforasi pada usus halus, serta beberapa kondisi gangguan syaraf,” imbuh dokter berkacamata tersebut.

Dr Djoko juga menjelaskan, bahwa perdarahan terjadi pada kondisi infeksi yang parah, dan ditandai dengan turunnya suhu tubuh secara drastis dan kemudian naik lagi pada awal terjadinya peritonitis, yaitu sebuah kondisi berbahaya dimana peradangan terjadi pada peritoneum (selaput tipis yang melindungi dinding rongga perut).

Perforasi usus halus terjadi pada 1 sampai 3 persen pasien yang dirawat di rumah sakit dengan tingkat kematian 40 persen. Komplikasi ini biasanya memengaruhi ileum terminalis dan harus segera dioperasi.

“Kekambuhan terjadi pada 5-10 persen kasus, umumnya dalam waktu sebulan setelah demam dinyatakan sembuh. Gejala umumnya lebih ringan daripada infeksi sebelumnya dan pada kasus dimana proses klasifikasi molekuler S. typhi telah dilakukan, terlihat bahwa kekambuhan pada umumnya disebabkan oleh jenis isolat yang sama dengan infeksi sebelumnya. Infeksi berulang dengan jenis isolat berbeda juga dapat terjadi,” tutup dokter yang menjabat sebagai Ketua Dewan Guru Besar FKUI tersebut.
READ MORE - Demam Tifoid Tempati Urutan 15 Penyebab Kematian

5 Cara pokok Menurunkan Penyakit Jantung

Gaya hidup masa kini yang ‘demanding’ membuat kita hidup dalam berbagai tekanan. Belumlagi pola makan yang sembrono – ‘asal kenyang dan asal enak’ membawa kita pada ancaman berbagai penyakit. Penyakit jantung adalah salah satu momok dalam dunia kesehatan.

Namun sesungguhnya tak terlalu sulit untuk mencegah dan menurunkan resiko dari berbagai penyebab penyakit jantung.

Berikut 5 cara di antara berbagai usaha mengurangi resiko terkena penyakit jantung.

Mengikuti Diet Jantung Sehat

Healthy heart diet atau diet jantung sehat merupakan panduan yang cukup sederhana dan mudah untuk diikuti. Dengan diet ini faktor makanan yang kita konsumsi dapat menurunkan resiko terkena penyakit jantung.

Mengurangi dan membatasi makanan yang mengandung lemak trans dan hydrogenated oils yang dapat ditemukan pada mentega, fast food, serta makanan yang di goring.
Batasi pula konsumsi gula-terefinasi seperti dari cake, cookies, permen dan lain sebagainya.
Gunakan ‘extra virgin olive oil’ dan bawang putih saat memasak, dua bahan ini mampu menurunkan kolesterol.
Tambahkan Asam Lemak Omega 3 dalam diet anda – sumber terbaiknya adalah dari minyak ikan Salmon.

Berlatih / Berolah Raga Secara Teratur

Membangun program latiahan atau olahraga yang stabil dan teratur jelas akan membuat resiko terkena penyakit jantung akan menurun. Tubuh yang terbiasa berolah raga mampu dengan cepat me-recharge energi dan meningkatkan ketahanan tubuh. Cara mudahnya :

Cobalah untuk melakukan olah raga ringan di gym , sekadar Jogging atau bersepeda, 3-4 kali dalam semiinggu. Lakukan sekurangnya 30 menit setiap kalinya.
Jaga rutinitas sehari-hari Anda, serta mulailah dengan tempo yang perlahan.
Pastikan untuk selalu melakukan peregangan setelah laithan atau olah raga keras.
Jaga kadar air selama berolah raga, serta beristirahatlah beberapa kali dalam satu kali keseluruhan latihan.

Canangkan Gaya Hidup Sehat

Selain menjalankan diet sehat dan berolahraga secara teratur, ada beberapa kebiasaan dan gaya hidup yang harus diperbaiki untuk terus menunjang usaha menurunkan resiko terkena penyakit jantung. Diantaranya :

Berhenti merokok dan hindari menjadi perokok pasif – keduanya menyebabkan penyakit jantung sama bahayanya.
Batasi atau hindari mengkonsumsi alkohol – konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan akan menguras kadar vitamin dan nutrisi lain dalam tubuh.
Hindari Stress dan perasaan gelisahan – kedua hal ini dapat melonjakkan tekanan darah. Tekanan darah yang meningkat dapat menggangu metabolism dan berujung pada berbagai penyakit.
Jagalah berat badan pada batas ideal yang disarankan – kegemukan juga akan meningkatkan peluang terkena penyakit jantung.

Perhatikan Indikator Darah dalam Memicu Penyakit Jantung

Pastikan untuk melakukan pemeriksaan darah rutin seperti cek kadar kolesterol (HDL dan LDL), Triglyceride dsb. Perhatikan cara berikut jika terjadi peningkatan level dari indikator tadi :

Jika Kolesterol Anda meningkat, segera jaga asupan makanan Anda. 20% dari kolesterol datang dari apa yang kita makan, 80% lainnya sesungguhnya diproduksi oleh liver kita.
Jika kadar Triglyceride( lemak) terlalu tinggi, turunkan jumlah karbohidrat dan gula yang kita makan.

Masukkan Nutrisi Sehat Jantung kedalam Makanan

Proses pengolahan makanan dewasa ini banyak mengurangi bahkan menghilangkan nutrisi esensial dari bahan makanan. Jadi saat kita mengkonsumsi makanan yang seharusnya mengandung vitamin ataupun nutrisi yang baik, sesungguhnya nutrisi dan vitamin tersebut sudah lenyap dari makanan.

Jadi ada kalanya kita memilih suplemen makanan yang mengandung nutrisi yang baik bagi jantung kita. Itu semua agar tubuh lebih siap dalam menjaga kesehatan jantung. Berikut panduannya :

Ikan di perairan yang dingin sering tercemar dan tidak mengandung sari Omega 3. Hal ini terjadi karena proses penanganan dan pengolahannya yang kurang baik. Untuk itu ada perlunya mengkonsumsi suplemen minyak ikan murni yang disuling dengan molekul.
Banyak dari kita tak sadar kalu kekurangan Vitamin. Ini terjadi karena diet yang buruk, faktor usia lanjut atau sedang sakit. Oleh karena itu suplementasi vitamin sangat penting untuk jantung. Beberapa diantaranya adalah Vitamin B, Antioksidan, vitamin C dan Vitamin E sangat penting untuk menjaga ketahanan jantung.
Ada banyak nutrisi penting untuk menjaga kesehatan Jantung serta kesehatan umum dan kesejahteraan. Berkonsultasilah dengan ahli nutrisi untuk mendapatkan pola makan yang baik dan benar.
READ MORE - 5 Cara pokok Menurunkan Penyakit Jantung

Jumat, 12 November 2010

Soda dan Jus Jeruk Picu Asam Urat pada Perempuan


Asam urat atau gout merupakan salah satu bentuk penyakit rematik yang sebenarnya lebih banyak menyerang laki-laki. Meski risikonya lebih kecil, perempuan juga bisa terkena terutama jika terlalu banyak mengonsumsi soda dan jus jeruk.

Kandungan soda dan jus jeruk bertanggung jawab dalam meningkatkan risiko tersebut adalah fruktosa. Di dalam tubuh, senyawa yang merupakan salah satu gula sederhana ini bisa meningkatkan kadar asam urat penyebab gout.

Ketika kadarnya meningkat, sebagian asam urat akan mengkristal lalu menumpuk di persendian. Penumpukan kristal asam urat inilah yang sering memicu nyeri luar biasa pada penderita asam urat.

Menurut penelitian terbaru di Boston University, konsumsi 2 kaleng soda tiap hari pada perempuan bisa meningkatkan risiko gout hingga 2 kali lipat. Jumlah peningkatan yang sama juga terjadi jika minum jus jeruk sebanyak 350 ml setiap hari.

Meskipun demikian, risiko pada perempuan tetap rendah. Penelitian yang berlangsung selama 22 tahun tersebut hanya mencatat 1 persen dari 79.000 partisipan perempuan yang akhirnya mengalami gout.

Gout lebih banyak menyerang laki-laki karena perempuan memiliki esterogen yang bisa mencegah pembentukan kristal asam urat. Perbedaan itulah yang menyebabkan 98 persen serangan gout pada perempuan terjadi setelah menopause, ketika kadar esterogen telah menurun.
READ MORE - Soda dan Jus Jeruk Picu Asam Urat pada Perempuan

Penyakit yang Bisa Diatasi dengan Makan Durian

Mendengar durian yang terlintas di pikiran orang adalah buah lezat tapi jahat karena kadar lemaknya super tinggi. Tapi jangan takut dulu, jika dimakannya tidak berlebihan durian justru bisa jadi obat.

Durian paling banyak mengandung karbohidrat, lemak dan protein. Tak cuma itu, zat-zat lain seperti serat, kalsium, asam folat, magnesium, zinc dan besi juga ada di dalamnya.

Karena kalorinya yang tinggi, buah durian bersifat panas sehingga pasien diabetes atau ibu hamil sangat tidak dianjurkan makan durian.

Bayangkan saja dalam 100 gram durian terkandung 147 Kkal. Itu artinya ketika seseorang makan 1 kg durian, jumlah kalori yang ia dapatkan 1.470 Kkal atau sudah sebanding dengan porsi makannya selama satu hari.

Durian juga banyak mengandung gula meski ada kandung mangan yang bisa menjaga kadar gula tetap stabil. Bagi ibu hamil, durian diyakini tidak baik karena mengandung banyak gula dan sedikit alkohol.

Meski belum ada penelitian yang membuktikan bahwa durian memicu kontraksi dan keguguran, ibu hamil selalu dianjurkan untuk tidak terlalu banyak makan buah ini.

Gangguan pencernaan juga bisa terjadi jika durian dikonsumsi bersama dengan minuman beralkohol. Penelitian di University of Tsukuba, Jepang bahkan membuktikan kandungan sulfur pada durian bisa menghambat metabolisme alkohol dan bisa memicu kematian.

Nah, itu semua bahaya yang ada pada durian jika memakannya terlalu banyak atau dibarengi dengan makanan tinggi kolesterol lainnya seperti daging atau alkohol.

Di sisi lain, durian yang dijuluki sebagai 'raja buah' ini juga banyak manfaatnya yang tidak hanya didapatkan dari daging buahnya tapi kulit dan daunnya juga berguna. Kulitnya bisa untuk mengusir nyamuk dan mengobati kurap sementara daunnya banyak dipakai sebagai ramuan penurun panas.

Namun karena tidak banyak orang yang mengonsumsi daun durian apalagi kulitnya, manfaat dari daging buah durian yang lezat tentu lebih mudah didapatkan.

Dikutip dari Healthmad, Jumat (12/11/2010), berikut ini adalah beberapa penyakit yang bisa diatasi dengan makan buah durian yang tidak terlalu banyak.
Mengatasi sembelit karena banyak mengandung serat
Mengatasi anemia karena mengandung folat atau Vitamin B9 yang dibutuhkan untuk memproduksi sel darah merah
Menjaga kesehatan kulit karena mengandung Vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan dan antipenuaan
Mengandung banyak potasium atau kalsium sehingga baik untuk keseahtan tulang dan persendian
Asal tidak dimakan berlebihan, kandungan mangaan dalam durian bisa menjaga kadar gula darah tetap stabil
Mengandung senyawa tembaga yang bisa menjaga kesehatan kelenjar tiroid
Menjaga nafsu makan karena banyak mengandung thiamin atau Vitamin B1
Mengatasi migrain karena mengandung senyawa riboflavin atau Vitamin B2
Meredakan stres dan mengatasi depresi karena mengandung Vitamin B6 atau piridoksin
Menjaga kesehatan gigi dan mulut karena mengandung posphor.

Tapi jika Anda makan durian yang didapat malah badan tidak enak, coba cek lagi berapa banyak durian yang sudah dimakan dan apa saja teman makan duriannya sehingga memicu tak enak badan.
READ MORE - Penyakit yang Bisa Diatasi dengan Makan Durian

5 Larangan Saat Hamil dan Alasannya


Saat hamil tidak semua kegiatan atau makanan dan minuman boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Ini dia penjelasan mengenai 5 larangan yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil.

Apapun yang dilakukan atau dikonsumsi oleh ibu hamil bisa mempengaruhi kehamilan dan kondisi janin yang dikandungnya.

Dikutip dari Healthland.time.com, Jumat (12/11/2010) ada penjelasan mengenai 5 larangan bagi ibu hamil, yaitu:

Alkohol
Organisasi kesehatan dunia (WHO) serta pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat (CDC) mendorong perempuan yang sedang hamil untuk tidak mengonsumsi alkohol setetes pun.

Hal ini karena konsumsi alkohol selama hamil dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur. Peminum alkohol berat dikaitkan dengan fetal alcohol syndrome yang gejalanya mencakup kecacatan pada wajah, IQ rendah, keterbelakangan mental, koordinasi buruk, perilaku agresif dan masalah lainnya.

Kafein
Kafein bisa melintasi plasenta sehingga meningkatkan laju jantung dan juga pernapasan janin. Satu hal yang menjadi kekhawatiran adalah kafein dapat mengurangi penyerapan zat besi pada ibu yang secara teoritis dapat memicu anemia. Karena perempuan hamil rentan terkena anemia, maka mengonsumsi kafein bisa memberikan efek buruk dan memperparah keadaan seperti pusing, kelelahan serta detak jantung tak teratur.

Studi tahun 2008 yang dimuat dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology menemukan konsumsi lebih dari 200 mg kafein (sekitar 10 ons kopi) per hari bisa meningkatkan dua kali lipat risiko keguguran pada usia kehamilan 71 hari. Studi lainnya menunjukkan konsumsi kafein terkait dengan cryptorchidism (testis yang tidak turun) pada bayi laki-laki.

Hot tubs (berendam air panas)
Tujuannya adalah menghindari peningkatan suhu inti tubuh yang dapat mempengaruhi perkembangan janin dan risiko keguguran terutama selama trimester pertama, dan berendam air panas juga dapat memicu terjadinya dehidrasi serta meningkatkan denyut jantung. Karenanya mandi kolam air panas atau sauna sebaiknya dihindari.

Selain itu perempuan yang tinggal di iklim panas harus lebih berhati-hati agar tidak terlalu panas dengan cara tinggal di dalam rumah, menggunakan AC serta menghindari udara panas.

Mewarnai rambut
Sebuah studi tahun 2005 yang didukung oleh National Institute of Health menemukan hubungan antara ibu yang mewarnai rambut sebelum atau selama hamil bisa meningkatkan risiko neuroblastoma, yaitu salah satu jenis kanker pada anak. Namun penyebab pastinya belum dapat diketahui dengan jelas, sehingga perlu dilakuakn studi lebih lanjut.

Meski demikian American Pregnancy Association menuturkan sedikit pewarna yang bersentuhan dengan kulit ibu bisa diserap oleh tubuh dan masuk ke dalam aliran darah.

Perjalanan udara
Beberapa kondisi kesehatan tertentu selama hamil bisa menimbulkan risiko saat melakukan perjalanan udara. Sebagai contoh, hipertensi selama hamil (preeclampsia) dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah yang nantinya berujung pada trombosis vena (deep vein thrombosis).

Sementara itu studi tahun 1999 menemukan pekerja udara memiliki risiko lebih tinggi mengalami keguguran selama trimester pertama. Karenanya sebelum ibu hamil bepergian menggunakan pesawat, pastikan untuk memeriksa kondisi kesehatan dan janin yang dikandungnya terlebih dahulu.
READ MORE - 5 Larangan Saat Hamil dan Alasannya

Fungsi si 'Organ Sisa' Usus Buntu

Selama ratusan tahun fungsi usus buntu masih menjadi misteri dan ahli kedokteran belum bisa mengetahui fungsi dari organ usus buntu (appendix). Bahkan beberapa ilmuwan menyebutnya sebagai 'organ sisa'.

Usus buntu adalah kantong tipis seukuran 2 sampai 4 inci (5-10 cm) yang terletak di dekat persimpangan usus besar dan kecil. Namun, fungsi sebenarnya masih menjadi perdebatan di kalangan kedokteran.

Terlepas dari ada atau tidaknya fungsi usus buntu, organ ini diketahui tidak menyebabkan dampak apa-apa bila dihilangkan atau diangkat dari tubuh manusia. Tapi anehnya, usus buntu justru dapat merugikan kesehatan bila mengalami peradangan.

Bila makanan yang dicerna dan diantarkan dari usus kecil ke dalam usus besar melewati usus buntu, maka kontraksi otot dinding usus buntu akan memaksanya keluar. Namun, bila ada penyumbatan saat pembukaan usus buntu yang melekat pada usus besar, maka akan menyebabkan radang usus buntu atau dikenal dengan appendiksitis.

Appendiksitis dapat menyebabkan nyeri akut, demam, mual, muntah dan hilangnya nafsu makan, tetapi mudah disembuhkan dengan melakukan operasi pengangkatan usus buntu.

Lantas, mengapa harus ada usus buntu di dalam tubuh manusia?

Penelitian di Duke University Medical Center pada tahun 2007 ternyata membuka tabir misteri fungsi 'organ sisa' usus buntu.

Setelah sekian lama dianggap limbah dan tak berguna, usus buntu sekarang memiliki alasan untuk tetap ada di tubuh manusia, yaitu sebagai 'rumah aman' untuk bakteri menguntungkan yang hidup di usus manusia.

Serangkaian pengamatan dan percobaan telah dilakukan peneliti dari Duke University Medical Center. Peneliti membuat postulat bahwa bakteri baik dalam usus buntu dapat membantu pencernaan mengatasi serangan diare.

"Sejumlah bukti menguatkan peran usus buntu sebagai tempat di mana bakteri baik dapat hidup aman dan tidak terganggu sampai mereka dibutuhkan oleh tubuh," ungkap William Parker, Ph.D., asisten profesor operasi eksperimental di Duke University Medical Center, Durham, dilansir Sciencedaily, Jumat (12/11/2010).

Usus berisi berbagai mikroba yang membantu sistem pencernaan memecah makanan yang orang makan. Sebagai imbalannya, usus menyediakan makanan dan keamanan untuk bakteri.

Parker percaya bahwa sel-sel kekebalan tubuh yang ditemukan di usus buntu ada untuk melindungi tubuh dan bukan untuk membahayakannya. Inilah mengapa usus buntu disebutnya sebagai 'rumah aman' bagi bakteri baik.

Selama sepuluh tahun terakhir, Parker telah mempelajari interaksi bakteri dalam perut. Dan dalam proses tersebut ditemukan adanya biofilm, yaitu lapisan tipis dan halus tempat penggabungan mikroba, lendir dan molekul sistem kekebalan yang hidup bersama di bagian atas lapisan usus.

"Studi kami menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh untuk melindungi dan mempertahankan koloni mikroba yang hidup di biofilm. Dengan melindungi mikroba baik ini, maka mikroba berbahaya tidak memiliki tempat," jelas Parker

Menurut Parker, fungsi baru dari usus buntu dapat diharapkan apabila terjadi suatu kondisi yang mengancam sistem pencernaan, seperti diare karena sanitasi yang buruk.
READ MORE - Fungsi si 'Organ Sisa' Usus Buntu